(Antara Falling In Love dan Grow In Love)
Bila memilih pasangan hidup hanya karena falling in love, itu bukan alasan yang kuat. Mengapa? Jawabannya cukup sederhana. Pertama, Falling in love hanya sebatas perasaan semata. Karena rasa suka, karena ketampanan dan keanggunannya, karena rasa penasaran dan sebagainya. Kelak, bila pasanganmu tak lagi menarik, kamu tentu akan berbalik dan mencari sosok yang kamu anggap menarik di matamu. Kedua, falling in love lebih kepada moment. Karena moment yang indah, karena situasi dan kesan indah sehingga memilihnya menjadi pasangan hidupmu. Bila suatu ketika tidak ada moment menarik dengan pasanganmu, akan ada kecenderungan untuk mencari sosok lain yang mampu memberi kesan dan moment indah untukmu. Jadi falling in love bukanlah alasan yang kuat untuk memilih pasangan hidup.
Sejatinya, kaum muda ketika memilih pasangan hidup tidak boleh sebatas alasan falling in love. Tapi harus sampai pada titik yang dinamakan grow in love. Kaum muda tak boleh sebatas jatuh cinta, tapi perlu sampai pada tahap menumbuhkan cinta. Maka memilih pasangan hidup karena grow in love, itu baru alasan yang kuat.
Grow in love menjadi alasan yang kuat dalam memilih pasangan, karena memilih bukan atas dasar perasaan semata tapi karena komitmen. Bukan sekedar karena moment tapi karena prinsip. Dua hal inilah menjadi penting dalam suatu hubungan pacaran. Bila kelak, pasanganmu tak lagi menarik di matamu, percayalah kamu tak akan memiliki niat untuk menggantikannya dengan yang lain. Bila kelak, pasanganmu tak lagi memberi kesan indah untukmu, percayalah kamu akan tetap mencintai dia tanpa ada ruang untuk beralih ke hati yang lain. Semua itu karena grow in love. So, jangan sebatas jatuh cinta dalam memilih pasangan, tapi sampailah pada tahap membangun dan menumbuhkan cinta agar hubunganmu tetap abadi.
Sebab komitmen dari sebuah hubungan adalah datang dan menetap, bukan datang lalu akhirnya pergi.
0 Comments